Ulang tahun

Kata orang-orang ulang tahun itu adalah tanggal dan bulan lahir telah hadir kembali dalam kalender. Artinya umur kita bertambah lagi. Kalau mengacu pada definisi orang-orang tentang ulang tahun, maka menurut kalender masehi, hari ini ketika aku menulis artikel ini (kamis,12 Januari 2012) adalah hari ulang tahunku. Saya lahir taanggal 12 Januari 1990 dan kalau tidak salah jatuh pada hari Jumat. Yah, sekitar 22 Tahun yang lalu. Artinya umur saya sekarang di dunia sudah
22 tahun.

‘Dunia ini adalah tempat kita sementara dan akhiratlah tempat kita kembali dan kita kekal di sana’ kata pak ustadz. Saya percaya dengan kalimat ini. Dengan kata lain meninggalkan dunia atau meninggal adalah kepastian. Saya teringat kembali tentang apa pernah dikatakan pak ustadz bahwa usia kita di dunia ini suda ditentukan. Bahwa kamu akan lahir tahun, bulan, hari, jam, menit, detik dan tanggal sekian. Begitu juga dengan kematian. Semua sudah ditentukan Oleh yang menciptakan dan mematikan kita, Allah SWT.

Hari ini umurku bertambah tapi usiaku di dunia semakin berkurang. Kaget juga sebenarnya, ternyata umurku sudah sekian tahun dan jatah kehidupan di dunia semakin berkurang. Dan tidak tahu meninggalnya kapan tapi apakah saya sudah siap untuk itu? Lagi-lagi saya teringat perkataan ustadz: Dunia ini hanyalah tempat mencari bekal untuk di bawa ke akhirat nanti. Konsekuensinya adalah antara dua yakni surga dan neraka. Itupun kedua tempat ini bertingkat-tingkat, tergantung kadar pahala dan dosa kita. siapa yang pernah kesana ? entahlah. Tapi saya yakin akan keberadaannya.

Tapi bagiku, dunia dan akhirat harus seimbang. Salah juga kalau orang hanya di dalam masjid saja shalat dan berzikir sementara dia, istri, anak dan orang sekitar kelaparan. Sebenarnya kalau kita dalami, mencari dunia sama saja mencari akhirat jika niatnya benar. Misalnya, seorang suami mencari nafka untuk istri dan anaknya serta kalau ada lebih juga menafkahi anak miskin maka ini namanya ibadah dunia dan akhirat. Dengan kata lain niatkan segala apa yang kita lakukan karena ingin mendapatkan ridho dari-Nya. “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk_MU” (Al_Qur’an). Saya kita kalimat ini jelas.

Tapi untuk mendapatkan kehidupan akhirat yang lebih baik maka kualitas di dunia harus di perbaiki pula. Di umur 22 tahun ini saya harus lebih berkualitas lagi dari waktu sebelumnya. Karena kemajuan adalah ketika terjadi perubahan kearah perbaikan. Saya harus punya resolusi dan punya perencanaan kedepan. Harus berpikir dan bertindak lebih bijak lagi. Mau jadi apa? Apakah kamu punya rencana untuk itu? Sudakah kamu siap untuk itu? Inilah pertanyaan yang harus saya jawab.

Untuk mengahiri tulisan ini, saya ingin mengutip ucapan seorang ulama timur tengah, Taqiudin An Nhabani (mudah-mudahn tidak salah penulisan namanya). Beliau mengatakan: Untuk mengetahui hakekat hidup maka ada tiga pertanyaan yang harus kita jawab. Jawaban atas pertanyaan ini akan berimplikasi pada aktivitas dan kehidupanmu di dunia.

Dari mana kamu berasal ? Untuk apa kamu hidup ? dan Akan kemana kamu setelah hidup ?

Selamat menikmati hidup…


Komentar