Hikmah dalam petualang

Dalam beberapa minggu ini, saya mungkin kurang menyapa dalam blog ini. Biasanya, kalau dirata-ratakan saya menulis satu artikel dalam dua hari atau bahkan lebih dari itu. Tapi sekarang, seperti yang pembaca lihat bahwa ada kekosongan atau ketidak-konsistenan saya dalam menulis.

Ada asap tentu ada api. Inilah hukum kausalitas, sebab akibat dalam kehidupan sehingga sebenarnya tak ada yang kebetulan di dunia ini karena semua terjadi dengan sebab. Demikian juga jika harus menjawab perihal ketidak-konsistenan saya dalam “mencoret-coret” huruf demi huruf dalam blog ini.

Bisa dikatakan berpetualang. Saya melakukan perjalan ke negeri para wali songo tapi paling lama keberadaannya saya adalah di ‘batavia’, Jakatra. Memang tujuan saya ke kota megapolitan ini. Bagiku petualangan ini cukup memberi kesan dan memberi pelajaran hidup. Banyak kisah yang saya lalui, dari niat petualang, memulai langkah hingga kembali dari petualangan.

“Jadikanlah setiap tempat adalah perpustakaan bagimu dan setiap orang adalah guru bagimu” kata seorang filsuf yunani yang hidup beberapa abad sebelum masehi. Perjalanan saya merupakan sebuah perpindahan melewati bentangan perpustakaan yang disedian Tuhan untuk dibaca. Bentangan itu terdapat pengetahuan dan hikmah yang tak dapat dihitung dan ditangkap oleh epistemology (alat pengetahuan) manusia secara keseluruhan. Selain perpustakaan, saya bertemu dengan banyak guru-guru kehidupan, siapapun dia tak pandang identitasnya. Mereka menghadirkan pengetahuan dan hikmah kehidupan yang membuat jiwa dan pikiran semakin bergejolak.

Saya menemukan banyak hal yang kadang sebelumnya belum pernah saya temui. Ku tampung pengetahuan dan hikmah itu dalam jiwa dengan tekad menjadikannya sebagai penyusun jiwa yang tak sempurnah menuju kesempurnaan. Bukankah inilah tujuan hidup? Kita manusia, di ajak untuk menuju dan mendekatkan diri ke yang Maha sempurnah.

Sebenarnya ada banyak yang saya ingin ceritakan tentang perjalananku mengumpulkan hikmah-hikmah kehdiupan bahkan mungkin sampai sedetail-detailnya. Tapi untuk menuliskan di sini dan sekrang, mungkin tidak efektif. Dalam tulisan ini hanya ingin memberikan prolog (kata pengantar) saja atau garis besarnya saja. Insya Allah akan ada, kisah petulanganku yang akan pembaca ketahui. Tunggulah tulisan berikutnya. Hanya di blog ini.

Sekali lagi, selalu ada hikma dan pengetahuan dalam setiap waktu. Karena Tuhan menciptakan alam semesta bukanlah dengan ke sia-siaan. “Bacalah…!!!”

~Makassar, 31 Maret 2013

Komentar