Tidak tau mau menulis apa

Hari ini seharian di rumah, tidak keluar-keluar. Palingan cuman jemur pakaian sembari sesekali cek apakah awan hitam benar-benar akan menurunkan hujan atau tidak. Selain takut hujan, alasan untuk tidak keluar rumah adalah karena memang tidak ada keperluan yang mendesak. Selain itu, memang rasa malas untuk keluar sedang memberatkan jiwa dan ragaku. 

Stagnasi dalam rumah atau tempat itu-itu saja akan membuat kita, eh saya, bisa kering inspirasi, termasuk inspirasi untuk menulis. Benar, inspirasi bisa didapatkan di tempat-tempat baru bahkan di tempat yang mungkin dianggap oleh orang lain sebagai tempat biasa. Bahkan tidak dianggap sama sekali sebagai tempat yang bisa melahirkan inspirasi. 

Misalnya, tempat sampah yang kotor. Tempat ini bisa melahirkan banyak deratan kalimat. Mulai membahas kenapa harus ada tong sampah. Kenapa ada yang buang sampah di tempat itu. Siapa yang sering datang mengais-ais sampah di tempat itu. Untuk apa. Dan apapun yang kira-kira bisa menjadi bahan diskusi dalam pikiran dan dituangkan dalam tulisan.

Biasanya cara orang-orang untuk tetap mendapat inspirasi adalah dengan membaca. Banyak sumber bacaan sekarang. Buku cetak maupun versi digital. Belum lagi banyaknya artikel-artikel yang terhambur dan dapat diakses secara online. Cara lain juga bisa dengan menonton video-video menarik di media sosial seperti youtube. Terserah mana nyamannya saja.

Terus terang, saya menulis ini untuk mengisi waktu kosong saja, sambil memikirkan tugas kuliah yang harus saya kerjakan dengan tuntas. Tugasnya agak berat dibanding saat kuliah untuk meraih gelar sarjana dahulu. 

Dan saat ingin menulis di awal, kebingungan menghampiri. Saya mau tulis tentang apa? Topiknya apa? Kira-kira dua pertanyaan itu yang datang mengetuk-ketuk pikiran saya. Tanpa pikir panjang saya tulis saja. Mungkinkah curhat? Mungkin. Terserah. Asalkan saya menulis. Haha. 

Terkait topik tulisan sebenarnya banyak, tapi topiknya “berat-berat”. Ekonomi, politik, situasi luar negeri, budaya dan lainnya. Tapi bagi saya, itu tidak asik untuk dibahas di sini, di blog ini. Saya ingin yang receh dan bila perlu yang renyah saja. Kalaupun mau tulis yang terkait hal yang “berat-berat” tadi, mungkin pembahasannya tidak akan terlalu berat. Biasa saja lah. Atau di blogku yang satunya lagi yang banyak membahas yang berat-berat.

Akhirnya sampai juga di penghujung tulisan ini. Jadikan satu tulisan? Intinya tulis saja. Kamu sedang berinvestasi untuk skill menulismu. Banyak menulis, maka akan semakin ahli. Assalamualaikum.

~Baubau, 2 Maret 2021 


Komentar