Selamat datang hal yang tidak ideal tapi kita butuh yang ideal

Semester tiga dimulai. Kuliah masih online. Tidak ada perubahan dari dua semester sebelumnya. Awalnya ada rencana kuliah ‘hybrid’ atau kuliah kombinasi online dan offline tapi karena perkembangan covid19 dengan munculnya varian baru yang lebih membahayakan, maka akhirnya rencara itu diurungkan. 

Kampus tidak mau ambil resiko. Tentunya kampus yang dimaksud adalah keputusan rektor setelah berdiskusi dengan pihak-pihak terkait. Apalagi kampus saya, Universitas Indonesia, terletak di kota dimana terjadi banyak korban dari penyakit menular secara global ini.

Entah sampai kapan pandemi ini berakhir. Dunia telah dan sementara berjuang untuk mengatasi masalah ini. Vaksin yang dianggap sebagai obat ternyata tidak sepenuhnya efektif. Belum lagi masalah-masalah atau efek samping yang dihasilkan. Selain itu, performa vaksin pun ternyata, menurut hasil penelitian, tidak maksimal. Bahkan mengalami penurunan kemampuan. Di sisi virus, terjadi juga mutasi ke jenis yang lebih kuat dari sebelumnya. 

Kendati masalah ini tampak carut marut, tapi selalu ada optimisme. Dalam sejarahnya, manusia adalah makhluk yang bisa bertahan hidup (survive) dalam keadaan apapun. Manusia dilengkapi oleh Tuhan dengan skill ini (baca: survive). Bisa hidup di kawasan dengan iklim panas dan ada juga yang mampu hidup di tengah suhu yang sangat dingin bahkan di bawah 0 derajat celcius. Serta di banyak keadaan lain. 

Terkait pandemi covid 19, manusia diyakini akan menjadi pemenang. Covid19 akan kalah pada saatnya nanti. Apalagi sejarah pandemi juga pernah terjadi sebelumnya misalnya flu spanyol dan ‘black death’ yang terjadi abad silam. Tapi ternyata manusia tetap bisa hidup sampai hari ini. Alhamdulillah. Kata mantan mentri kesehatan Indonesia, Sitti Fadila Supari (maaf kalau nama salah), pandemi selalu hilang secara alami. Pernyataan ini saya dengar di video yang memuat diskusinya terkait pandemi ini yang di upload di media sosial. Kita lihat saja nanti.

Terkait pendidikan, saya harus ridho dan ikhlas menjalaninya. Memang ada plus dan minus belajar online. Tapi agar maksimal dalam belajar, belajar langsung di kampus adalah pilihan yang tepat. Pada akhirnya saya harus mengatakan kalimat yang cukup baik dan menohok ketika saya pertama kali membacanya yang kurang lebihnya, yakni: “Di dunia ini, banyak hal-hal tidak ideal yang terjadi dan harus kita hadapi”. Benar, mungkin di Surga nanti kehidupan yang ideal, dimana setiap keinginan akan dipenuhi. 

Selamat belajar kembali, setelah sekian minggu libur. Kita lihat apa yang akan terjadi lagi ke depan. Hal yang tidak ideal biarlah, karena kita masih di dunia, meski kita berharap hal-hal yang ideal. Allah melindungi kita. Aamiin.

~Bau-bau, 1 September 2021

Komentar