Buat mereka nyaman dengan masjid

Hampir saban magrib anak-anak sudah mulai berkumpul di masjid. Mereka akan melaksanakan shalat magrib secara berjamaah. Tadinya mereka hanya berapa orang tapi tiap malam semakin banyak bagai bola salju yang semakin bergelinding semakin besar. 

Berbeda dengan masjid lain, Masjid Haji Tarmidzi ini selalu ramai oleh anak-anak. Bahkan anak-anak yang biasanya shalat di masjid lain beralih untuk shalat di masjid yang ramai oleh anak-anak ini.

Alasan mereka satu yakni mereka lebih bebas bermain di masjid. Tabiat anak-anak memang demikian, suka bermain. Bermain sebenarnya bukan tujuan awal mereka. Sebagian besar dari mereka, awalnya ingin mengaji. Tapi dalam perkembangannya, mereka lebih suka bermain. 

Saking dibebaskan untuk bermain, level kebebasan sering kelewatan. Masjid tidak lagi seperti tempat yang sakral atau tempat yang dianggap selama ini hanya tempat untuk sembahyang. Mereka menggapnya sebagai tempat bermain layaknya tempat bermain selain masjid.

Meskipun saya sering menegur untuk tidak berlebihan bermain, tapi sebenarnya saya cukup bersyukur dengan kehadiran mereka di masjid. Saya ingin masjid tidak dianggap sebagai tempat sakral sehingga anak-anak dilarang untuk datang bermain. 

Masjid harusnya dibuat atau dikondisikan agar menarik bagi siapa saja terutama anak-anak sehingga nantinya mereka menjadi nyaman di masjid. Tidak peduli apakah mereka mau shalat atau belum. Asalkan mereka datang dulu. Bagi yang tidak shalat semoga mendapat hidayah. Ini bagian dari strategi agar masjid di penuhi jamaah. Inilah hakekat dari memakmurkan mesjid.

Mengaji di Teras Mesjid

Bagi banyak masjid, anak-anak ini pasti sudah dimarahi bahkan disuruh untuk tidak datang lagi ke masjid. Karena bagi banyak orang, masjid adalah tempat sakral yang tidak boleh dijadikan tempat bermain bagi anak-anaak. 

Padahal, di era sekarang, kita harus pandai-pandai membuat strategi agar orang suka datang ke masjid. Pasalnya, di luar masjid sangat banyak godaan untuk melakukan hal-hal yang tidak berfaedah bahkan hal-hal yang menimbulkan dosa.

Cerita pemuda mabuk-mabukan

Konon ada seorang pemuda yang dikenal sering mabuk-mabuk. Suatu ketika dia datang ke masjid untuk sekedar istrahat siang karena pikirannya yang penat akibat masalah yang cukup besar. Saat sedang istrahat ada jamaah masjid yang melihatnya dengan sinis bahkan ada juga yang memarahinya. 

Karena tidak nyaman atas perlakuan itu, dia keluar dari masjid dan berkunjung ke bar. Di tempat itu dia mendapat sambutan yang hangat. Tak lupa juga dia memesan minuman keras. Dia pun merasa nyaman di tempat tersebut dan perlakuan orang-orang di situ.

Cerita tersebut cukup memberikan kita pelajaran. Jangan sampai masjid atau tempat-tempat kebaikan menjadi tempat yang tidak nyaman karena ada sesuatu yang membuat tidak nyaman terutama karena perilaku kita. Di era sekarang ada banyak hal yang sedang berjuang merebutkan hati peminatnya. 

Hal-hal buruk sedang bertarung dengan hal-hal yang baik untuk memikat manusia. Oleh karena itu agar banyak orang bertandang ke tempat-tempat yang baik, kita harus membuat tempat-tempat tersebut menjadi tempat menarik dan nyaman.

Ada mesjid yang praktikan

Untuk kasus masjid, bila perlu jamaahnya terutama pengurus masjid menyedikan paling tidak minuman dingin gratis di siang hari. Atau kebutuhan-kebutuhan yang mengena dengan keseharian orang, misalnya colokan cas HP, kamar mandi yang bersih atau masjid dijadikan tempat istrahat siang yang nyaman. 

Dan Alhamdulillah sudah mulai banyak masjid yang mempraktekan ini meski presentasenya masih terbilang sedikit. Tapi yakin saja, hal-hal kecil semacam ini memberi pengaruh besar. 

Seperti halnya salah satu masjid di Makassar tempat biasa saya shalat berjamaah. Nama mesjidnya Mesjid Ali Hiizam kawasan pondokan Universitas Hasanuddin. Oleh pengurusnya, mesjid tersebut dibuat sebagai tempat yang menarik untuk dikunjungi. Di situ ada kafe dengan harga makanan stengah dari harga normal. Ada internet gratis. Kamar mandi gratis dan bersih. 

Masjid ini juga terbuka untuk tempat tidur siang maupun malam. Di masjid ini juga, orang-orang tidak hanya belajar shalat dan agama, melainkan juga belajar IT (informasi & tekhnologi) bahkan bahasa inggris. Tidak heran masjid ini selalu ramai dikunjungi orang bahkan sering ada non muslim yang berkunjung.

Dalam kasus anak-anak tadi, memberikan mereka tempat bermain di masjid adalah hal yang sangat penting dilakukan. Bila perlu desain masjid perlu memberi ruang untuk masyarakat bisa melakukan aktivitas sosial lain seperti ekonomi, tempat sosialisasi, bermain dan lain-lain. 

Buat masyarakat (muslim maupun non muslim) dekat dan nyaman dengan masjid. Karena seperti yang saya katakan sebelumnya, pada saat yang sama banyak hal-hal buruk yang sedang membuat anak-anak nyaman dengan mereka. 

Bagi yang belum shalat bisa saja akan shalat jika merasa nyaman di masjid. Begitu juga dengan non muslim yang mungkin pada suatu waktu akan mendapatkan hidayah karena keseringan datang ke mesjid.

Mungkin niat awal anak-anak hanya untuk datang bermain di masjid, tapi insya Allah perlahan mereka akan melakukan aktivitas lain seperti shalat dan mengaji serta ibadah lain. Jangan jauhkan masyarakat dari masjid. Buat mereka nyaman dengan masjid.

~Tomia, 28 Juli 2020