Hidup Untuk Menang

Hidup adalah misteri. Apa yang kita rencanakan kadang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Hingga ada ungkapan agama mengatakan bahwa manusia hanya bisa berencana mengenai hasil itu adalah urusan Tuhan. Dari itulah kita disuruh untuk selalu berikhtiar dijalan yang telah di ridhoi-Nya.

Kadang kita mengharapkankan kebahagiaan namun yang hadir adalah kesengsaraan. Tapi itulah dinamika kehidupan sehingga kita di anjurkan untuk tidak menyerah dan sabar dalam menghadapi cobaan tersebut. Hidup dan semua komponen alam semesta diciptakan tidak sia-sia, semua memiliki kegunaan. Dan semua itu diciptakan dengan sebaik-baiknya. Begitu pula manusia diciptakan untuk menjalaninya dengan baik pula. Manusia diberikan predikat khalifah yang memiliki fungsi untuk memimpin semua komponen alam semesta termasuk dirinya sendiri.

Ketika semua makhluk di berikan amanah untuk menjadi kahlifah (Pemimpin) di muka bumi ini namun tidak ada yang mampu mengemban amanah tersebut. Tapi ada perkecualian untuk manusia karna manusialah yang mampu memegang amanah sebagai pemimpin itu. Sehingga sebagai pemimpin, kalah adalah hal yang tak mesti dimiliki dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan ini.

Ingatkah dulu ketika manusia di ciptakan. Manusia melewati beberapa fase alam kehidupan sebelum sampai di alam dunia. Kalau kita mencoba untuk merenungi proses terjadinya manusia ketika berada di alam rahim maka sesungguhnya kita telah diberikan kemampuan untuk berhasil dan menjadi pemenang.

Sebagaimana sebelum embrio manusia berada di rahim Ibu. Terlebih dahulu sperma dari ayah dan ovum dari ibu melakukan pertemuan. Pertemuan itu sebagai peristiwa pembuahan ovum oleh sperma hingga menjadi embrio manusia. Namun dari sekian juta sperma yang pergi membuahi sel telur, hanya satu yang berhasil sedangkan jutaan lainnya gugur (mati) sebelum sampai ditujuannya. Dan satu-satunya sel sperma yang berhasil tersebut adalah kita yang lahir di dunia ini. Artinya sebelum kita menjadi embrio kemudian dilahirkan menjadi manusia, kita terlebih dahulu bertarung dengan manusia-manusia lain (baca: sperma-sperma) yang pergi membuahi ovum. Dan yang menjadi pemenang dari pertarungan itu adalah kita (baca: seorang manusia) yang terlahir di dunia.

Sayangnya masih banyak manusia yang tidak memaknai hakikat proses penciptaanya. Begitu banyak proses yang kita lewati hingga kita menjadi seorang manusia. Harusnya dengan itu kita semakin termotivasi untuk menjalani hidup dengan tidak berputus asa dan untuk selalu menang dalam menggapai tujuan. Sangat naïf kalau manusia selalu mengeluh, menyerah bahkan mengakhiri hidupnya tatkalah ada maslah yang menghampirinya.

Tidakkah kau tahu, hanya manusia yang mampu mengemban tugas sebagai kahlifah di muka bumi ini.
Tidakkah kau tahu, bahwa kita lahir di dunia karna sebuah kemenangan.


Kutulis demi perubahan

Komentar

  1. ok lah..., kemenangan jga bukan utk diam...tk disia-siakan yo toch...???
    lanjutkan utk kmnangan slanjutnya trus sesuaikan aturan mainnya.:)

    BalasHapus

Posting Komentar