Indonesia Kalah karna Mental

Pertandingan final leg ke dua piala AFF telah usai. Meskipun Indonsia menang pada laga terakhir ini namun yang menjadi juara adalah Malaysia. Dalam pertandingan terakhir ini, skor 2-1 untuk Indonesia. Skor ini kemudian diakumulasi dengan hasil pada pertandingan leg pertama saat Malaysia menjadi tuan rumah. Menurut prediksi sebagian pengamat sepak bola mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi juara karna melihat kemampuannya saat pertandingan-pertandingan sebelumnya.

Jika kita amati dalam pertandingan sebelumnya maka kemenangan Indonesia hanya terjadi ketika berada di stadion Gelora Bung Karno. Seperti halnya timnas Indonesia mengalahkan timnas Malaysia dalam pertandingan babak penyisihan. Hal ini kemudian terbalik setelah Indonesia berada di stadion Bukit jalil, Malaysia. Hasil pertandingan ini sungguh memalukan bagi timnas Indonesia karna harusnya Indonesia mengalami peningkatan namun justru penurunan prestasi.

Kemenangan bukan hanya dipengaruhi oleh faktor skil atau kemampuan individu maupun kerjasama tim. Lebih dari itu kondisi internal setiap Individu pun tak kalah pentingnya. Lihat saja, ketika timnas Indonesia main di kandang sendiri mereka memiliki performa yang memukau tapi terbalik ketika mereka berada di kandang tim lain yang dalamnya dipenuhi oleh supporter lawan mereka tidak dapat menunjukan performa kemampuan permainannya.

Dari segi skil individu dan permainan kolektifnya Indonesia cukup baik. Namun mentalnya belum memenuhi syarat sebagai mental pemenang. Ternyata mental terjajah Indonesia masih belum ditinggalkan dan masih dipelihara. Untuk kedepannya Indonesia harus membenahi mentalnya agar menjadi mental pemenang.

Terlepas dari kelemahan mentalnya, sebagai supporter sejati saya bangga dengan permainan timnas Indonesia. Meskipun kalah dari Malaysia mereka menunjukan sportivitas sebagai pemain yang profesional. Lagi pula pertandingan leg kedua sangat indah namun hanya keberuntunganlah yang belum memihak. Dan ingatlah kekalahan bukanlah akhir dari segalanya. Kekalahan adalah kemenangan yang tertunda. Dengan kekalahan dapat menjadi cambuk agar kita semakin termotivasi untuk membenahi kekurangan-kekurangan untuk menjadi pemenang dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya.

Hidup Garudaku, terbanglah tinggi meraih mimpi-mimpimu…!!!

Makassar, 30 Desember 2010

Komentar