Harus Istiqamah

Hal yang paling berat dilakukan adalah istiqamah (konsisten/komitmen). Inilah sepenggal kalimat yang disampaikan oleh seorang kawan sekaligus saya menganggapnya sebagai guru.

Niat  dan action adalah dua mantra yang cukup hebat untuk mengantarakan kita pada keberhasilan mencapai tujuan. Namun perlu kita ketahui juga, masalah atau hambatan adalah keniscayaan dalam hidup. Hakekat masalah adalah bentuk tantangan untuk meraih tujuan. Jika berhenti apalagi mundur berarti kalah. Sebaliknya yang harus dilakukan adalah terus melawan dan melewati hambatan itu jika ingin menang.

Teringat ucapan lagi seorang kawan. Dia beranalogi dengan sebuah kapal. Kawan ini berkata, ketika kapal sudah berlayar maka sebuah keniscayaan dia akan menemui tantangan berupa ombak atau angin ataupun sejenisnya, mungkin kecil hingga yang besar. Jika kita ingin sampai pada tujuan jangan pernah mengeluh dengan adanya tantangan ini apalagi mempersalahkannya bahkan mundur. Karena ombak dan angin adalah sebuah kewajiban adanya di laut. Jika tetap mengeluh maka jangalah berlayar dan diamlah bahkan matilah engkau. Titik.

Merenungi analogi ini, sangat betul adanya. Hidup adalah proses menyelesaikan masalah. Jika masalah yang satu sudah selesai maka muncul lagi masalah yang baru hingga kematian itu menghampiri.

Jadi yang hanya kita lakukan adalah tetap konsisten/komitmen (istiqamah) dalam perjuangan kita menuju cita-cita yang di inginkan. Sebagus apapun niat dan metodemu, jika tidak istiqamah maka jangan pernah berpimpi untuk sukses.

Manjadda wa jadda, Manshabar zhafirah. Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan sukses, barang siapa yang bersabar maka dia akan beruntung. (Mantra dalam novel ranah 3 warna)

*Inspirasi malam sebelum tidur.
Di kosku, daerah tamalanrea, 25 Juni 2012

Komentar