Akhir pekan, rutinitas dan rehat

Pagi yang cerah untuk jiwa yang tenang. Tangga nada naik turun yg mengekspresikan lanunan music membuat jiwa semakin tenang. Dalam kebingungan usai hidup sejak di “matikan sejenak” oleh Tuhanku, pikirankku ibarat gelas bening yang tak berisi.

Segera ku ambil telpon genggamku sembari mengetik pesan ke beberapa teman. Hanya sekedar meramaikan suasana pagi di akhir pekan, saya mengirim pesan : “jika kamu masih bisa berpikir maka berpikirlah menjadi orang besar. Slamat berakhir pekan….” Selain itu, tak lupa ku sapa teman2 di dunia maya melalui jejaring sosial facebook dan twitter, tidak lain untuk lebih menguatkan lagi tali silaturahmi.

Meskipun saya tidak pernah melihat kaki yang membantunya untuk berjalan tapi sang surya ini tidak lagi pada posisi semula. Dia semakin menamparkan sinarnya yang menyengat pada bumi dan semakin meninggalkan ufuk timur. Tapi tidak untuk saya yang masih menikmati segelas susu dan lantunan musik dan tetap tidak beranjak dari markas besarku, kosku.  Memang di akhir pekan ini, saya tidak mengagendakan kegiatan tertentu di luar rumah. Saya hanya ingin menikmati akhir pekan tanpa ada gangguan apapun dari orang lain dan rutinitas yang lain.

Hati-hati dengan rutinitas. Meskipun dia memiliki sisi baik, tapi di juga memiliki sisi buruk.  Mungkin kita akan mudah melakukan rutinitas tersebut karena tidak lagi menguras pikiran dalam melakukannya. Di satu sisi, dia dapat menumpulkan kreativitas, menjenuhkan dan bahkan bisa mengalienasi kita. Atas latar belakang inilah, saya merubah kebiasaan mingguan saya. Sekarang telah ku sediakan porsi untuk rehat, terutama ketika di akhir pekan yang sebelumnya jarang saya lakukan.
 
Selain itu untuk rehat, alangka baiknya juga kita gunakan untuk mengevaluasi diri dan semua aktivitas selama satu pekan bahkan di waktu-waktu sebelumnya. Semoga lebih baik dan lebih baik lagi.

Komentar