malam begitu indah, bertaburan bintang. udara dingin seolah menyapu segala kegalauan hingga hati menjadi tentram. mungkin saat ini para malaikat Allah tengah berzikir, bertasbih, memuji dan memujaNya. mungkin juga sang Izrail pencabut nyawa itu mulai melebarkan sayap-sayapnya serta para pasukannya untuk membawa jiwa-jiwa syuhada di gaza palestina menghadap sang Ilahi.

pikirku, tak sedikitpun terbesit rasa heran. bahkan gumamku, itu wajar saja. lihatlah hujan-hujan rudal yang beterbangan itu? dia menghancurkan beton-beton tempat bermain anak kecil itu, dia menghancurkan orang-orang yang mereka sayangi, ibu dan ayah mereka bahkan dia juga mengoyak-koyak tubuh anak-anak itu.

harusnya malam seperti ini malam terindah bagi anak-anak kecil, ketika harus tidur pulas sembari bermimpin indah krna siang tadi kelucuannya belum kunjung usai. justru malam ini paradoks dan mustahil bagi mereka karna langit diperdengarkan "petasan-petasan serta kembang api" oleh senjata zionis iblis itu. begitupun dengan siang tadi yang mentari tak memberikan senyumnya sebab kepulan awan hitam pekat oleh bom-bom zionis keji yang tak manusiawi membuat  senyumnya hilang.

mungkin kita saat ini akan segera tidur pulas. esok akan memegang pena untuk menulis huruf demi huruf atas suruhan bapak dan ibu guru. tapi... sekali lagi tapi...malam ini saudaraku dan saudaramu pula di gaza terkhusus anak-anak kecil itu hanya semakin histeris merangkai okta demi okta nada yang mengharukan. dan tahukah apa yang dilakukan esok harinya? mereka tidak akan memegang pena seperti halnya kita. mereka akan di ajari bagaiamana memegang senjata untuk membela diri dan melawan para zionis yang tak manusiawi itu.

~Upi, disaat malam dan gaza yang tengah membara
doaku tak terhingga masih tetap untuk saudara-saudaraku di palestina

Komentar