Ada hal baik dan tidak akan menggantikan manusia

Belajar online kini menjadi trend. Bukan hanya di kota sebagai tempat dimana orang-orang familiar dan lebih dulu mengenal tekhnologi internet, melainkan di desa juga. Ini terjadi di kampung saya. Akibat covid-19 metode belajar mengajar mengalami perubahan. 

Jika sebelumnya orang-orang di kampung saya hanya mengenal belajar off line atau belajar di sekolah atau secara langsung di tempat, kini belajar telah terjadi secara online.

Sayangnya, perubahan ini tidak langsung disambut dengan penyesuaian yang cepat. Pasalnya, banyak orang terutama orang-orang tua yang belum melek tekhnologi internet dan penggunaan berbagai aplikasi smartphone yang mendukung model belajar online tersebut. 

Para generasi baby boomers ini cukup gagap dengan tekhnologi tersebut karena mereka tidak tumbuh dalam gegap gempita tekhnologi ini. Sebagai contoh, karna hadirnya covid-19 seperti yang disinggung sebelumnya, banyak guru-guru diminta untuk mengikuti pelatihan online. 

Mereka diharuskan menggunakan aplikasi khusus yang baru bagi mereka. Untuk menggunakan tekhnologi teknologi itu, mereka sering meminta tolong anak-anak muda atau mahasiswa yang telah familiar dengan tekhnologi tersebut.

Saya lihat model belajar mengajar seperti ini akan terus berlanjut, meskipun tidak bisa menggantikan secara utuh system belajar langsung. Tapi sisi baiknya, akses ilmu pengetahuan semakin gampang. 

Banyak diskusi, seminar atau belajar online yang tersebar dan dilaksanakan secara gratis. Ini kesempatan besar bagi kemajuan kualitas manusia jika mampu dimanfaatkan dengan baik.

Tidak bisa menggantikan secara keseluruhan proses belajar mengajar secara langsung adalah benar adanya. Pertemuan langsung punya kelebihan yang cukup banyak. 

Misalnya, dengan bertemu langsung hubungan emosional antara pengajar dan peserta didik maupun sesama peserta didik akan tercipta dengan baik. Kita akan bisa merasakan kehadiran sesama di dalam ruang kelas sehingga suasana keakraban yang baik akan terasa. 

Bagaimanapun perkembangan tekhnologi mau tidak mau harus tetap diadopsi dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan kebutuhan. Kita tidak perlu menutup diri. Kita perlu menggunakan semua fasilitas yang ada untuk membantu proses belajar salah satunya tekhnologi internet secara selektif. 

Namun, tidak harus mengganti secara keseluruhan belajar off line atau menyediakan ruang belajar online secara proporsional. Mungkin ini hikmah dari covid-19 yakni kita mulai diperkenalkan dengan pemanfaatan tekhnologi internet.

Pada akhirnya saya ingin mengatakan, peristiwa apapun selalu punya sisi positif yang patut dipelajari. Dan sehebat apapun tekhnologi tidak akan menggantikan peran manusia secara utuh.

~Tomia, 9 Juli 2020  

Komentar