Beberapa hari yang lalu di pagi hari saya melewati jalan dekat Sekolah Dasar (SD) 1 Usuku dan SD 4 Usuku, tempat saya sekolah dulu. Kedua sekolah ini memang bersampingan. Sekolah tampak libur karena tidak ada aktivitas belajar mengajar di situ meskipun di kalender pendidikan sekolah tidak libur.
Memang benar, sekolah tidak libur. Hanya saja siswa-siswa diwajibkan tidak ke sekolah. Kebijakan ini terjadi demi menghindari penularan penyakit covid 19.
Metode belajarnya adalah anak-anak sekolah belajar dari rumah. Guru-gurunya akan mendatangi mereka, tapi terlebih dahulu mereka membuat grup agar gurunya bisa gampang mengontrol.
Misalnya di satu rumah, ada 5-7 siswa, kemudian mereka setiap pagi akan dikunjungi oleh guru untuk belajar. Tentunya mereka juga harus berpakaian seragam sekolah. Jadi tampak lucu karena pemandangan ini adalah hal yang baru dan terkesan aneh.
Tadi juga, saat lagi asiknya duduk di teras rumah, anak-anak yang berpakaian seragam olahraga yang lagi bermain di samping rumah datang dijemput dengan motor oleh gurunya. Dari tampilannya jelas mereka siap-siap untuk pelajaran olahraga dan akan dilaksanakan di lapangan. Pemandangan yang cukup lucu hingga saya tertawa.
Memang inilah yang terjadi sekarang. Dunia pendidikan kita dihadapkan pada situasi sulit semacam ini. Pandemi covid 19 hadir sebagai “game changer” yang merubah secara drastis pola hidup manusia termasuk di sektor pendidikan.
Mau tidak mau, siswa dan guru dipaksa menyesuaikan dengan pola dan sistem belajar baru. Sehingga muncul istilah “belajar dari rumah”. Tapi tentunya tidak segampang itu. Pola baru ini tidak langsung disambut dengan baik oleh masyarakat atau masyarakat belum siap dengan sistem baru ini.
Belajar dari rumah idealnya didukung oleh koneksi internet dan tentunya perangkat seperti smart phone bagi siswa-siswa dan gurunya. Ini tidak gampang. Untuk jaringan internet yang baik, ini belum tersedia di kampung saya.
Belum lagi smart phone yang tidak semua siswa memilikinya karena persoalan ekonomi. Paket data internet juga tentunya harus ada. Guru-gurunya juga yang masih gagap dengan tekhnologi internet. Dan masih banyak lagi faktor dan sekali lagi tidak gampang untuk dipecahkan.
Tapi saya melihat ada kebahagiaan tersendiri bagi siswa-siswa SD tadi. Sembari menunggu guru datang, mereka bermain-main dengan teman-temannya tanpa smart phone yang sering membuat kecanduan karena ketersediaan game digital yang dapat mengarahkan mereka menjadi manusia individualis.
Dengan kondisi itu, mereka bermain-main dengan fasilitas yang di sedikan oleh alam. Mungkin bagi sebagian orang, apa yang dilakukan anak SD tersebut adalah sia-sia.
Padahal telah banyak sekolah-sekolah di kota terutama di negara-negara maju membuat kurikulum dimana siswa bermain-main dengan fasilitas alami yang disediakan oleh lingkungan (alam).
Misalnya, ada video yang saya pernah lihat tentang bagaimana sekolah di Jepang yang membuat wahana permainan dengan desain dan fasilitas seperti apa yang dilakukan oleh anak-anak desa.
Mereka naik-naik ke pohon, kemudian melompat. Kejar-kejaran di tempat yang dibuat dengan nuansa tradisional seperti halnya apa yang kita lihat di kampung-kampung (desa). Tentunya banyak hal baik yang terjadi dengan model seperti itu, salah satunya lebih dekat dan menyatu dengan alam.
Bagi saya, anak-anak sekolah terutama SD tidak perlu terlalu banyak kegiatan akademik atau tugas sekolah. Mereka perlu belajar dengan cara bermain. Banyak pelajar dan nilai hidup yang tidak diperoleh dalam ruang-ruang kelas formal atau hal-hal itu sering ditemukan ketika mereka berinteraksi di luar ruangan kelas formal.
Bila perlu kurikulum pendidikan dirancang agar siswa bisa bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain.
Semoga pandemi ini segera berlalu. Allah menyediakan banyak pelajaran yang bisa diambil.
~Tomia, 16 Zulhijjah 1441 H / 6 Agustus 2020
Saya mau mengucapkan terimakasih yg tidak terhingga
BalasHapusSerta penghargaan & rasa kagum yg setinggi-tingginya
kepada KYAI ABDUL IMRON saya sudah kerja sebagai TKI
selama 5 tahun Disingapura dengan gaji Rp 3.5jt/bln
Tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Apalagi setiap bulan Harus mengirimi Ortu di indon
Saya mengetahui situs KYAI ABDUL IMRON sebenarnya sdh lama
dan jg nama besar Beliau
tapi saya termasuk orang yg tidak terlalu yakin
dengan hal gaib. Karna terdesak masalah ekonomi
apalagi di negri orang akhirnya saya coba tlp beliau
Saya bilang saya terlantar disingapur
tidak ada ongkos pulang.
dan KYAI ABDUL IMRON menjelaskan persaratanya.
setelah saya kirim biaya ritualnya.
beliau menyuruh saya untuk menunggu
sekitar 3jam. dan pas waktu yg di janjikan beliau menghubungi
dan memberikan no.togel mulanya saya ragu2
apa mungkin angka ini akan jp. tapi hanya inilah jlnnya.
dengan penuh pengharapan saya BET 200 lembar
gaji bulan ini. dan saya benar2 tidak percaya & hampir pingsan
angka yg diberikan ternyata benar2 Jackpot….!!!
dapat BLT 500jt, sekali lagi terima kasih banyak KYAI
sudah kapok kerja jadi TKI, rencana minggu depan mau pulang
Buat KYAI,saya tidak akan lupa bantuan & budi baik KYAI.
Demikian kisah nyata dari saya tanpa rekayasa.
Buat Saudaraku yg mau mendapat modal dengan cepat
~~~Hub;KYAI ABDUL IMRON~~~
Call: 082316749155
WhatsApp: +6282316749155
Yang Punya Room Trimakasih