Awal kuliah semester dua

Minggu ini saya memulai kuliah semester dua di program magister di Universitas Indonesia. Kuliah masih dengan cara online karena pandemi Covid 19 belum kunjung redah. Entah sampai kapan. 

Terus terang kuliah online lebih sulit dari kuliah secara off line dimana saya akan duduk di dalam kelas sembari berinteraksi secara langsung dengan dosen dan teman-teman. Awalnya saya berpikir sebaliknya bahwa dengan kuliah jarak jauh dari rumah akan lebih santai. Padahal tidak demikian. 

Otak harus dipaksa bekerja lebih keras. Belum lagi distraksi (gangguan) begitu banyak misalnya menoleh ke kanan, ke kiri atau beranjak dari tempat duduk untuk memastikan “meong” adalah benar-benar suara kucing dan lain sebagainya. 

Gangguan teknis juga sering menjadi masalah. Sebab, kuliah online sangat tergantung pada tekhnologi seperti leptop atau smart phone serta jaringan internet yang bagus. Kalau tidak demikian, yah, tidak akan bisa menjalaninya.

Saya pikir, semester ini akan tampak lebih santai di banding semester sebelumnya yang jumlah mata kuliahnya sedikit lebih banyak. Tapi setelah mengikuti salah satu mata kuliah di pertemuan pertama, sepertinya pikiran saya agak berubah. Kuliah tidak bisa dianggap santai di semester ini. Pasalnya tugas yang dijelaskan oleh dosen untuk dikerjakan semester ini cukup banyak.

Butuh manajemen waktu yang baik. Dosenku berulang kali mengatakan seperti ini. Sangat benar. Manajemen waktu adalah skill khusus dan sangat penting dalam menjalani hidup terutama untuk kondisi yang tengah saya hadapi sekarang. 

Masalah ini adalah masalah klasik bagi saya. Berulang kali saya ingatkan diriku terkait ini. Berkali-kali hingga tidak dapat terhitung lagi. Bahkan saya sudah buat strategi untuk menaklukannya tapi yah, begitulah. Saya tidak konsisten menjalankannya bahkan ada yang belum saya mulai. 

Di sisi lain, saya punya keinginan lain di semester ini dan tahun ini. Selain fokus urusan kuliah, saya ingin mengasah kemampuan saya dalam menulis karya sastra seperti novel dan cerpen. Saya ingin menghasilkan karya dalam hal tersebut. Artinya ada tambahan tugas selain kegiatan akademik di kampus. Oleh karena itu, manajemen waktu sangat penting untuk saya kuasai. 

Untuk banyak rencana ini, saya sudah siapkan mantra-mantra. Semoga dengan mantra ini dan tentunya atas bantuan Allah, saya bisa menaklukan agenda-agenda saya. “Just do it (lakukan-jalani saja), saya bisa, dan dibawa santai saja”. Itu beberapa mantranya. Bismillah. 

~Bau-bau (baru 2 hari di sini untuk kuliah. Sebelumnya di kampung yg sinyal internetnya kurang bagus), sekarang pukul 23:30, 25 Februari 2021

Komentar