Sayur tanpa garam, Merdeka !!!

Hari ini tanggal 17 agustus 2021. Semarak peringatan kemerdekaan Indonesia terjadi di banyak tempat di Indonesia. Di media sosial, hal-hal tersebut dapat dilihat. Orang-orang tidak sedikit yang menyiarkannya. Hal ini juga membuat atmosfernya semakin terasa.

Biasanya di setiap kelurahan atau desa termasuk di dalamnya adalah RT dan RW, sering ditemukan berbagai perayaan. Banyak hal yang biasa dilakukan misalnya mengadakan pertandingan dan perlombaan antar warga. Salah satunya terjadi di kampung saya. 

Sayangnya tahun ini tidak diselenggarakan. Lagi-lagi Karena pandemic Covid19. Pemerintah yang biasanya sebagai penyelenggara kegiatan-kegiatan tersebut tidak melaksanakannya. 

Kalau di kampung saya, tanggal 17 agustus adalah puncak segala kegiatan perayaan tersebut. Bagi kompetisi yang belum selesai akan segera diselesaikan. Di hari ini tanggal 17 juga biasanya akan ditutup dengan gerak jalan indah yang diikuti oleh banyak pihak baik sekolah maupun masyarakat. Malamnya (malam tanggal 18 agustus) juara-juara dan hadiah akan diumumkan. Singkatnya, keseruan begitu terjadi di momen 17 agustusan. Sayangnya, sudah dua tahun ini (2020 dan 2021) keseruan ini tidak terjadi. 

Meskipun tetap dirayakan misalnya upacara bendera atau postingan-postingan ucapkan hari kemerdekaan Indonesia di media sosial maupun di media massa, namun hari ini, bagi saya, terasa hambar. Ibarat sayur tanpa garam. Kurang rasa. Kurang enak. Ditambah lagi, melihat kelakuan tidak memuaskan oknum-oknum pemerintah dan wakil rakyat lainnya sekarang, baik di tingkat pusat sampai ke tingkat bawah di daerah.

Kendati demikian, tetap semangat. Indonesia merdeka. Semoga para pahlawan mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah. Aamiin. Merdeka.

~Bau-bau, 17 Agustus 2021, bertepatan dengan 8 Muharram 1443 H